Bullying, siapa yang tidak kenal dengan istilah ini? Bullying merupakan salah satu istilah psikologis yang banyak dikenal. Bullying, bisa terjadi dimana saja, di sekolah, di keluarga, lingkungan bermain. Bullying sendiri merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan penindasan, terhadap mereka yang lebih lemah. Bullying sangat berhubungan erat dengan tindak kekerasan atau agresi, baik secara verbal maupun fisik.
Anak merupakan Amanah yang di titipkan oleh Allah pada kita sebagai orang tua. Ia merupakan permata harapan yang akan selalu membanggakan kedua orangtuanya. Harapan yang di sandarkan kepada anak menjadikan orang tua rela untuk melakukan segala sesuatu yang ia bisa. Namun taukah, terkadang rasa sayang sebagai orang tua kepada anak, membawa orang tua melakukan hal-hal yang justru membuat anak merasa terbully loh.
Setelah saya mengamati beberapa khasus bulliying disekitar saya, saya lihat bahwa korban bulliying banyak terjadi pada keluarga dan lingkungan terdekat.
tanpa disadari kita malah justru menjadi aktor utama dalam membully anak. lalu pertanyaan yang sering saya pertanyakan, kenapa keluarga sendiri yang menjadi aktor bullying? bahkan saudara membuli saudaranya, orang tua membulli anaknya, tente om membully keponakannya dan ini terjadi di lingkungan keluarga, kenapa mereka saling membully yang seharusnya mereka saling menyayangi? jawaban ini saya temukan beberapa waktu lalu ketika menemukan khasus anak tertekan dengan sikap saudaranya yang begitu sayang padanya tapi ia menunjukkan sayangnya dengan cara yang salah yang membuat korban merasa tertekan.
ini kenapa? menurut saya ini karena kita tak pernah mengerti keadaannya dan kita tidak mau menerima mereka apa adanya. kita ingin mereka hebat dan sukses dengan cara kita bukan dengan cara dia, akhirnya anak tersebut akan merasa tertekan.
Dalam perkembangannya, seorang anak memang masih memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan segala hal yang bisa dilakukan oleh orang dewasa. Bahkan hanya sekedar merapihkan pakaian sendiri pun, tak sedikit anak yang masih belum bisa melakukannya dengan sempurna.
Perbuatan seperti membanding-bandingkan kemampuan, membentak, merendahkan atau memalukan anak di depan umum atau di depan teman-teman kita, menghina, hingga meremehkan, tidak menghargai apa yang telah di lakukan anak padahal ia telah melakukan perjuangan terbaiknya.
Cobalah untuk menghargai apa yang dilakukan oleh anak, meskipun apa yang dilakukannya merupakan hal yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Mungkin jika anak melakukan kesalahan atau hal yang tak sesuai, ibu bisa memberikan nasehat dengan baik. Memang hal ini membutuhkan kesabaran, namun ketika kesabaran itu telah terlatih, anak pun akan mencontoh kesabaran dari orang tuanya kelak.
Dampak – Dampak Dari Bullying
Nah, apabila anda berpikir bahwa bullying ini memiliki dampak yang buruk, maka anda tepat. Ada banyak sekali dampak buruk akibat bullying. Berikut ini adalah dampak buruk yang muncul karena bullying :
- Stress dan depresi
Hal pertama yang paling sering muncul ketika seorang individu mengalami bullying adalah munculnya masalah seperti stress dan juga depresi. Masalah stress dan juga depresi ini apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka bisa menimbulkan berbagai macam masalah yang lebih pelik dan berbahaya, misalnya mengalami gangguan kepribadian, mengalami somatisasi yang berlebihan, bahkan bisa mengalami skizofrenia. Karena itu, berhati – hatilah dengan perilaku bullying ini, karena dampaknya sangatlah buruk.
- Self Concept yang buruk
Sebagai seorang manusia, kita memiliki self concept. Ibaratnya self concept ini adalah “cetakan” dari diri kita. Seluruh sifat, perilaku, persepsi dan semua yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri ada di dalam self concept. Self concept yang baik, tentu akan membuat kita menjadi individu yang lebih percaya diri, lebih baik, lebih bersemangat. Namun demikian, self concept yang buruk akan membuat kita menjadi memiliki banyak pikiran negative tentang diri kita sendiri. Hal inilah yang seringkali muncul dan terjadi pada mereka yang sering mengalami bullying. Sangat berbahaya bukan? Masa sih kita memiliki persepsi yang buruk dan negative terhadap diri kita sendiri?
- Trauma dan luka batin
Trauma adalah salah satu penyebab munculnya masalah – masalah psikologis yang berat. Misalnya depresi, gangguan kepribadian, kondisi patologis, dan sebagainya. Trauma, bisa muncul karena berbagai macam hal, salah satunya adalah bullying ini. Mengalami bullying akan sangat “mempermudah” seorang individu mengalami luka batin dan trauma, yang akan menuntun mereka ke dalam gangguan – gangguan psikologis yang berat. Sudah banyak sekali kasus – kasus berat, seperti depresi berat, percobaan bunuh diri, anorexia, bulimia, dan sebagainya yang ternyata disebabkan oleh trauma karena bullying. Misalnya seorang yang sering di bully karena gendut, dia bisa saja terluka dengan perlakuan itu, hingga mengalami gangguan makan anorexia atau bulimia.
- Menurunnya prestasi
Sudah banyak sekali penelitian yang mengungkapkan bahwa bullying memiliki hubungan yang negative dengan prestasi, baik itu prestasi belajar di sekolah. Jadi, bagi anda yang sering menghadapi kasus menurunnya prestasi, maka ada kemungkinan hal tersebut adalah dampak dari bullying
0 komentar :
Posting Komentar