"Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar"
(QS. Al-Baqarah : 155)
Pernahkan kita hanya meyepelekan uang receh seratus rupiah, duaratus rupiah, limaratus rupiah, bahakan seribu rupiah? ah tentu pernah... dan kadang kita tak menyadarinya uang itu dibiarkan tercecer. bahkan yang lebih menyedihkan lagi ketika kita memiliki uang yang nominanya lebih besar kadang kita akan mengangab remeh uang receh ini, uang ini tak lagi dilirik (aduh diskriminasi sekali).
sekarang ini sulit mencari harga-harga yang harnyanya seratus, duaratus rupiah. tapi jika dikumpulkan uang-uang receh sisa belanja, mungkin bisa menghidupkan satu orang anak bangsa.
aku akan bercerita pengalamanku satu minggu terakhir ini... hidup dengan sisa-sisa uang receh untuk membeli sepotong roti sebagai peganjal perut....
saudaraku se iman, dari sepotong roti kita bisa memaknai sebuah kehidupan dari kata "SYUKUR dan SABAR".
menurut teori kebutuhan Abraham maslow mengatakan bahwa kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologi, yaitu kebutuhan akan makan, kebutuhan akan berpakaian.
coba kita renungi saudaraku, dari sepihan uang receh yang biasa kita abaikan bisa menjadi sepotong roti untuk keberlangsunggan hidup anak bangsa?
Kehidupan itu kata pepatah kuno Seperti sebuah Roda. kadang roda itu dibawah dan kadang kembali lagi keatas. Sering juga orang memberi istilah RODA KEHIDUPAN.
kita tak pernah tau, kapan kita berada diatas dan kapan kita berada dibahwah. kapan kita akan diuji dan kapan kita diberi kenikmatan. kita tak penah tau waktunya.
ketika hanya sepotong roti pengganjal lapar yang bisa untuk menjadikan sebuah energi untuk beraktivitas seharian maka bersyukur dan sabar adalah obatnya. tak ada yang lebih hina ketika kita jika mengeluh akan ujian tersebut.
ketika semua orang dihadapan kita makan dengan lahap, melihat makanan yang enak-enak ketika lewat didepan warung, ketika diajak sama teman pergi makan tapi yang ada disaku hanyalah receh yang cukup untuk membeli sebungkus roti, disinilah letak sebuah kesabaran maka nikmati dan ikhlas akan kehidupan ini.
Allah yang pemilik rezki dan yang maha pemberi rezki.
0 komentar :
Posting Komentar