pernah dengar kata Prokastinasi tidak?
wah wah.. aku baru akrab dengan kata-kata ini baru semester enam
ini... (hihi telat banget ya)
ternyata kata-kata ini sering sekali aku kerjakan
menjadi penyakit nomer satu bagiku dalam perkuliahan
hufff.... sekarang ketika kita sudah mengerti ini adalah penyakit...
ayo kita obati bersama, supaya kita para mahasiswa pada sehat dengan
kebiasaan yang sehat pula... hehe
sebenarnya aku ngak mau memasukkan teori-teori psikologi disini...
tapi kali ini aku tertarik sekali dengan teori prokastinasi ini
ya ngak apa lah, sekali-kali jadi makhluk teori, karna mahasiswa
tentu ngak bakalan lepas dari teori.. hihi
Prokrastinasi ini pertama kali dicetuskan oleh
Brown&Holtzman pada tahun 1967 (Ferrari,dkk,1995). Istilah ini berakar dari
bahasa latin “procrastinare’ yang berarti menunda sampai hari selanjutnya.
Milgram (1991) menyebutkan bahwa prokrastinasi dilakukan semata-mata untuk
melengkapi tugas secara optimal. Namun penundaan itu tidak membuat tugas lebih
baik, hal itu mengarah pada penundaan yang tidak berguna.
nah dari teori diatas.. ayo ngacung... siapa yang
sering menjadi prokastinator (Pelaku yang sering menunda-nunda mengerjakan
tugas) ? Misalnya nih... ketika kamu hari ini ada tugas presentasi dikelas,
tapi kamu belum siap untuk presentasi, dan berdo'a supaya tidak presentasi hari
ini, lalu berjanji deh sama dosennya, "bu saya presentasinya minggu depan
aja, dan Insya Allah saya akan tampil lebih baik". banyak alasan deh untuk
menunda presentasinya. ya ya ya... ini sudah pertanda bahwa pengalaman diatas
itu bisa dikatakan bentuk prokastinasi juga sahabat ^_^
Sekarang kita bahas mengapa seseorang dapat menjadi
procrastinator? Ferrari,dkk (1995) menyebutkan bahwa menurut pandangan teori
Reinforcement menyatakan bahwa prokrastinator tidak pernah atau jarang menerima
hukuman. Bahkan ia merasa diuntungkan karena dengan menunda pengerjaan suatu
tugas toh pada akhirnya selesai juga. Sedangkan teori cognitive behavioral
menjelaskan bahwa perilaku menunda akibat dari kesalahan dalam berpikir dan
adanya pikiran-pikiran yang irasional terhadap tugas seperti takut gagal dalam
penyelesaian suatu tugas (Ellis&Knaus, 1977; Solomon&Rothblum,1984).
Faktor-faktor apa sajakah yang menpengaruhi
prokrastinasi? Berdasarkan beberapa kajian literatur antara lain Ferrari,dkk
(1995), Rizvi,dkk (1997), Bruno (1998) dan Wulan (2000) dapat disimpulkan bahwa
dua faktor utama yang mempengaruhi prokrastinasi yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu yang
turut membentuk perilaku prokrastinasi,meliputi faktor fisik dan psikologis.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu dapat berupa
tugas yang banyak (overloaded tasks) yang menuntut penyelesaian yang hampir
bersamaan (Bruno,1998).
nah... dari penjabaran diatas... gimana sih cara
kita supaya tidak menunda-nunda tugas lagi? ini terletak pada menagement waktu
yang kita buat.... ikuti blog saya selalu ya..
0 komentar :
Posting Komentar