Foto Pada Tahun 2013 |
Banyak
orang menilaiku aku itu mandiri. Karna mereka itu melihat bahwa aku sering
pergi sendiri kesuatu daerah yang jauh dari
tempatku menetap. Mandiri karna aku rajin memasak. mandiri karna aku
jarang untuk mengandalkan orang lain. Tapi bagiku aku sangatah tidak mandiri.
Dalam segi pemikiran dan juga pendapat. Aku orang yang tidak bisa megambil
keutusan. Aku orangnya plin plan, dan
tidak tegas. Terkadang aku tidak bisa
untuk dibantah karna Ketika aku dibantah, Aku akan kehilangan pendirianku.
Walalupun terkadang aku sering belajar dari itu.
Aku
mempunyai semangat untuk selalu memberikan manfaat, karna sejatinya aku merasa
sangat bahagia ketika aku melihat orang lain bahagia olehku. Orang disekitarku
bahagia itulah kebahagian yang paling terkenang bagiku. Suatu hari ketika
liburan semester gadsal, aku berlibur ke jakarta ketempat kakak sepupuku.
Banyak pelajaran yang aku pelajari dalam kehidupan waktu itu, sehingga pada
waktu itu aku memutuskan aku tidak mau lagi untuk menjadi orang rata-rata. Aku
tak mau lagi menjadi orang yang standar atau kebanyakan, karna orang yang
sukses itu bukanlah orang kebanyakan. Orang yang sukses itu bukanlah orang yang
rata-rata. Sering kelemahanku menggoyahkan tekatku untuk selalu maju dan
bangkit supaya tidak lagi menjadi orang kebanyakan. Aku orangnya sering
malasan, sering jenuhan, dan ketika aku
jenuh aku malas untuk berfikir dan memuhasabah diri. Ketika aku dalam titik
malas dan jenuh. Aku akan tidur dan melakukan hal yang tidak menimbulkan hal
yang berfikir seperti nonton, jalan-jalan dan hal lain yang menyenangkan.
Banyak
ide yang aku dapat dalam interaksi seharian, dalam berddiam diri, dalam
merenung. Banyak hal yang ingin aku buat, aku sangat suka untuk mengonsep suatu
hal yang aku pikirkan. Kekuranganku di bagian ini, aku tidak bisa menceritakan
apa yang sudah aku konsep dalam pikiranku, aku tidak bisa untuk berbagi pada
orang. Karna kesulitanku sampai sekarang aku sering berbicara bertele-tele dan
membuat orang disekitarku bingung.
Aku
sangat senang yang namanya jalan-jalan dan menikmati alam. Aku sangat senang
bercerita dan aku juga senang mendengarkan, tapi mendengarkan hal tertentu,
seperti mendengarkan pengalaman-pengalaman orang yang luar biasa, nasehat yang
menurutku aku butuhkan, dan ilmu yang sesuai dengan pikiranku. Kalau
mendengarkan orang lain bercerita yang tentang mengeluh mulu aku bosan sekali.
Hal yang tidak aku senangi, ketika aku melihat diriku lalai dalam tidur dan
kegiatan yang sia-sia dan tidak berguna.
Aku selalu menyesal ketika aku melihat diriku selalu malas-malasan.
Masalahnya kau belum menemukan obat untuk mengatasi kekuranganku itu.
Aku
sering curhat ke teman kosanku walaupun sekarang karna banyak kegiatan aku
jarang lagi bercerita padanya. Sekarang aku sering bercerita sama orang tua dan
juga guruku sewaktu DMP (setingkat SMP) yang akrab aku panggil bude. Terkadang aku juga curhat pada teman-teman dekatku
dikuliahan dan juga sahabat-sahabat yang selalu bersama denganku.
Ketika
aku jenuh, marah, sebel, bahkan malas aku akan cerita pada seseorang tertentu
seperti orang tua, sahabat, teman, keluarga untuk dapat mendengarkanku dan
memberikan solisi ataupun pedapat. Terkadang ketika aku menemukan masa-masa
sulit dalam hidupku. Aku akan lebih mendekatkan diri pada Allah atau malah
sebaliknya jika aku sedang lagi benar-benar tak mau melakukan apa-apa.
Terkadang ketika aku tidak bisa menceritakannya, karna menurutku itu adalah hal
yang tidak pantas diketahui oleh orang lain, maka aku akan menulis. Menulis
seperti diari, atau apapun itu. Kebanyakan dari ku ketika aku berada pada titik
permasalahan aku lebih memilih untuk tidur.
Aku
mempunyai teman yang luar biasa. Karna itu aku merasa jiwaku selalu berharga
dan aku tidak mau menghilangkan keharggan diriku karna aku bertindak dengan
tindakan yang tidak berharga, karna aku harus menyadari bahwa aku adalah
berharga maka aku harus menjanga supaya selalu berharga. Kadannga ketika aku
terlalu banyak didatangkan masalah aku selalu mendiamkannya, terkadang aku
bercerita, dan berusaha untk menyelesaikannya satu persatu. Tapi jika aku jenuh
dengan masalah itu. Aku lebih memilih untuk tidaur dan mendiamkan masalah itu.
Dan membiarkannya berlalu. Terkadang itu bukanlah untuk menyelesaikan masalah.
Kadang aku juga menyadari bahwa aku sangat malas untuk bermuhasabah diri. Aku
malas untuk merenungkan masalah itu dan mencari jalan keluar. Kadang aku
merenungkannya tapi aku bosan dengan itu jadi itu ngak tuntas aku lakukan, dan
aku terkadang lebih memilih untuk berlalai- lalai dalam kegiatan seperti tidur,
main laptop ataupun nonton.
Aku sangat jarang untuk marah pada orang lain, yang sering
itu aku sebel pada orang lain kalau sikapnya tidak sesuai dengan diriku. Ketika
suasana itu datang. Aku hanya melampiaskannya dengan bercerita pada temanku,
ataupun mengeluh lewat seuah tulisan.
Pengalaman
yang berkesan bagiiku ketika aku mengejar impianku menjadi seorang dokter.
Banyak hal yang aku lakukan. Sampai aku memutuskan untuk belajar selama satu
tahun supaya aku dapat mengejar impianku. Ternyata Allah belum menemukan aku
dengan apa yang aku cita-citakan. Semenjak itu aku menasa jiwaku tidak merasa
kecewa seperti yang kebanyakan orang lain rasakan karena meraka tidak lolos
dlam menembus perguruan tinggi negri dengan jurusan yang mereka harapkan. Beda
denganku. Aku merasakan saat itu aku bimbang dan aku selalu mencari apa
hikmahnya. Aku ikhlas dengan keputusan Allah yang telah menunjukkan jalan yang
lebih baik bagi ku. Jalan yang lebih pantas bagiku untuk aku jalani. Seiring
berjalannya waktu akhirnya aku masuk psikologi UAD. Disini aku menemukan banyak
hikmah dari kegagalan tadi. Aku sangat bahagia memalaui perjalananku di Jogja, walaupun
ketika aku berfikir aku belum menemukan ilmu psikologi disini, aku belum
mendapatkan ilmu di kota pelajar ini. Hal yang luar bias yang aku rasakan, aku
sangat bahagia karna banyak hal yang diajarkan dalam kehidupanku. Banyak hal
yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, sekarang aku merasakannya. Suatu
kebanggaan bagiku ketika Allah mempertemukan aku bersama orang – orang yang
sangat luar biasa, teman-teman yang bersemangat untuk menebarkan manfaat.
Berinovasi dilingkungannya yang membuatku berfikir aku sangat tidak pantas
untuk mengatakan aku jenuh dan aku ingin istirahat karna Allah telah
menyediakan tempat istirahat yang layak di syurga nanti.
Suatu
targetku aku ingin membawa orang tua ku ke syurga dengan hafalan Al-Quranku.
Aku ingin menjadi penghafal al-quran karna aku ingin menjadi generasi yang
cinta Al-quran. Aku akan berusaha untuk menolong agama Allah supaya Allah
mempermudah jalanku sampai ke Syurga. Oleh karna itu aku sebagai seorang muslim
maka aku harus mengenal dan mempelajari pedomanan hidupku karna itu yang akan
membimbingku ke jalan yang benar dan lurus.
Aku lahir dikota kecil di sumatra barat yaitu kota
payakumbuh. Aku Anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tuaku sudah sepuh,
ayah berumur 59 tahun sedangkan ibu berumur 57 tahun. Aku mempunyai 3 saudara,
yang paling tua abangku, beliau lulusan s-1 Al-Azhar mesir pada tahun 2009.
Pada tahun 2011 beliau melanjutkan
studinya di UIN Jogja, dalam perjalanan waktu karna 3 orang anak orangtuaku pada
kuliah semua dan dana untuk mengkuliahkan kita bertiga sangatlah keteteran
karna orang tuaku hanyalah seorang pensiunan PNS yang gajinya hanya terbatas.
Dan belum lagi ada peminjaman di koperasi dan bank untuk pendidikan anaknya
sehingga itu harus dicicil perbulannya dengan gaji yang diterimanya. Sehingga
abangku memutuskan untuk cuti kuliah dan bekerja di jakarta sebagai reporter di
Republika Online. Kakak ku yang nomor dua tamatan D3-kebidanan pada tahun 2012
lalu. Sekarang beliau sibuk berwirausaha dan membantu sebagian pasien mama yang
ada satu sampai empat orang yang berobat ke rumah perharinya. Yang keempat
adikku laki-laki yang sekarang duduk dikelas 5 SD. Mama dan papa mengasuh kami
dengan demokrasi dan memusyawarahkan. Kadang ada otoritas dibagian tertentu
ketika kita anaknya keluar dari norma yang baik menurutnya. Mama papa
membebaskan kami dalam memilih jalan hidup, tapi tetap dalam kontrol dan
bimbingannya. Dan semua keputusan tentunya harus dimusyawarahkan dengan baik.
Aku
keluarga yang sederhana dan Alhamdulillah berkecukupan. Walaupun terkadang
orang tuaku sering meminjam sejumlah uang dan bahkan menjual tanah untuk
pendidikan dan kebutuhan yang lain. Keluarga sangat mendukung untuk aktifitas
keagamaan tapi bukan dalam hal golongan-golongan tertentu yang terlalu fanatik.
Jadi orangtuaku memahamkan pada kami bahwa islam itu luas, maka mari kita
membawa pada luasnya islam bukan sempitnya golongan.
Aktivitasku
saat ini, aku diamanahkan untuk meminpin suatu organisasi di fakultas yaitu
kelompok studi fakultas psikologi yang bernama Insght Cummunity. Sekarang aku
banyak fokus pada kegiatanku karna aku ingin menjadi orang yang beranfaat.
Dulu
sewaktu aku SMP aku pernah menghafal al-quran karna syarat dari kelulusan, dan
aku hafal 1 jus. Dan ketika sekarang aku mencoba untuk mengingatnya tentu aku
sudah lupa karna jarang sekali aku ulang. Aku sangat senang ketika menemukan
suatu realita dalam kehidupan yang berlandaskan al-quran. Dan juga ketika aku
membaca terjemahan al-qurna terkadang aku terlena dengan hal – hal yang
dijanjijkan Allah dan hal-hal yang tidak aku sangka-sangka. Aku dan Al-quran
intensitasnya terkadang terlalu dekat. Dan terkadang aku merasa jauh ketika aku
sibuk mengurusi dunia seperti kegiatan organisasi dan kuliah.
Ditulis 24 April 2013 (tampa ada editing) supaya terlihat kemurnian pemikiran dan gaya penulisan ketika usia 20 Tahun.. hehe
0 komentar :
Posting Komentar