Tulisan tentang "Who Am I" 3 Tahun yang lalu

Foto Pada Tahun 2013
Namaku  Sri Handini, panggilan akrabku dini. Banyak orang mengatakan padaku bahwa namaku pasaran. Tapi itu ngak masalah bagi ku, karna bagiku nama dini itu adalah nama pilihan dan nama favorit. Banyak aku menemukan orang yang bernama dini itu mempunyai jiwa yang luar biasa. Banyak aku menemukan bahwa yang nama dini itu orangnya cerdas dan mempunyai pengaruh positif. Jadi bagiku nama dini itu bukanlah nama pasaran. Tapi nama pilihan yang telah ditetapkan orang tua untuk ku karna aku pantas menjadi orang yang luar biasa, supaya aku bisa menjadi orang yang selalu memberikan energi positif dan perubahan positif di lingkungan sekitarku aamiin.
                Banyak orang menilaiku aku itu mandiri. Karna mereka itu melihat bahwa aku sering pergi sendiri kesuatu daerah yang jauh dari  tempatku menetap. Mandiri karna aku rajin memasak. mandiri karna aku jarang untuk mengandalkan orang lain. Tapi bagiku aku sangatah tidak mandiri. Dalam segi pemikiran dan juga pendapat. Aku orang yang tidak bisa megambil keutusan. Aku orangnya  plin plan, dan tidak tegas. Terkadang  aku tidak bisa untuk dibantah karna Ketika aku dibantah, Aku akan kehilangan pendirianku. Walalupun terkadang aku sering belajar dari itu.
                Aku mempunyai semangat untuk selalu memberikan manfaat, karna sejatinya aku merasa sangat bahagia ketika aku melihat orang lain bahagia olehku. Orang disekitarku bahagia itulah kebahagian yang paling terkenang bagiku. Suatu hari ketika liburan semester gadsal, aku berlibur ke jakarta ketempat kakak sepupuku. Banyak pelajaran yang aku pelajari dalam kehidupan waktu itu, sehingga pada waktu itu aku memutuskan aku tidak mau lagi untuk menjadi orang rata-rata. Aku tak mau lagi menjadi orang yang standar atau kebanyakan, karna orang yang sukses itu bukanlah orang kebanyakan. Orang yang sukses itu bukanlah orang yang rata-rata. Sering kelemahanku menggoyahkan tekatku untuk selalu maju dan bangkit supaya tidak lagi menjadi orang kebanyakan. Aku orangnya sering malasan, sering jenuhan,  dan ketika aku jenuh aku malas untuk berfikir dan memuhasabah diri. Ketika aku dalam titik malas dan jenuh. Aku akan tidur dan melakukan hal yang tidak menimbulkan hal yang berfikir seperti nonton, jalan-jalan dan hal lain yang menyenangkan.
                Banyak ide yang aku dapat dalam interaksi seharian, dalam berddiam diri, dalam merenung. Banyak hal yang ingin aku buat, aku sangat suka untuk mengonsep suatu hal yang aku pikirkan. Kekuranganku di bagian ini, aku tidak bisa menceritakan apa yang sudah aku konsep dalam pikiranku, aku tidak bisa untuk berbagi pada orang. Karna kesulitanku sampai sekarang aku sering berbicara bertele-tele dan membuat orang disekitarku bingung.
                Aku sangat senang yang namanya jalan-jalan dan menikmati alam. Aku sangat senang bercerita dan aku juga senang mendengarkan, tapi mendengarkan hal tertentu, seperti mendengarkan pengalaman-pengalaman orang yang luar biasa, nasehat yang menurutku aku butuhkan, dan ilmu yang sesuai dengan pikiranku. Kalau mendengarkan orang lain bercerita yang tentang mengeluh mulu aku bosan sekali. Hal yang tidak aku senangi, ketika aku melihat diriku lalai dalam tidur dan kegiatan yang sia-sia dan tidak berguna.  Aku selalu menyesal ketika aku melihat diriku selalu malas-malasan. Masalahnya kau belum menemukan obat untuk mengatasi kekuranganku itu.
                Aku sering curhat ke teman kosanku walaupun sekarang karna banyak kegiatan aku jarang lagi bercerita padanya. Sekarang aku sering bercerita sama orang tua dan juga guruku sewaktu DMP (setingkat SMP) yang akrab aku panggil bude.  Terkadang aku juga curhat pada teman-teman dekatku dikuliahan dan juga sahabat-sahabat yang selalu bersama denganku.
                Ketika aku jenuh, marah, sebel, bahkan malas aku akan cerita pada seseorang tertentu seperti orang tua, sahabat, teman, keluarga untuk dapat mendengarkanku dan memberikan solisi ataupun pedapat. Terkadang ketika aku menemukan masa-masa sulit dalam hidupku. Aku akan lebih mendekatkan diri pada Allah atau malah sebaliknya jika aku sedang lagi benar-benar tak mau melakukan apa-apa. Terkadang ketika aku tidak bisa menceritakannya, karna menurutku itu adalah hal yang tidak pantas diketahui oleh orang lain, maka aku akan menulis. Menulis seperti diari, atau apapun itu. Kebanyakan dari ku ketika aku berada pada titik permasalahan aku lebih memilih untuk tidur.
                Aku mempunyai teman yang luar biasa. Karna itu aku merasa jiwaku selalu berharga dan aku tidak mau menghilangkan keharggan diriku karna aku bertindak dengan tindakan yang tidak berharga, karna aku harus menyadari bahwa aku adalah berharga maka aku harus menjanga supaya selalu berharga. Kadannga ketika aku terlalu banyak didatangkan masalah aku selalu mendiamkannya, terkadang aku bercerita, dan berusaha untk menyelesaikannya satu persatu. Tapi jika aku jenuh dengan masalah itu. Aku lebih memilih untuk tidaur dan mendiamkan masalah itu. Dan membiarkannya berlalu. Terkadang itu bukanlah untuk menyelesaikan masalah. Kadang aku juga menyadari bahwa aku sangat malas untuk bermuhasabah diri. Aku malas untuk merenungkan masalah itu dan mencari jalan keluar. Kadang aku merenungkannya tapi aku bosan dengan itu jadi itu ngak tuntas aku lakukan, dan aku terkadang lebih memilih untuk berlalai- lalai dalam kegiatan seperti tidur, main laptop ataupun nonton.
Aku sangat jarang untuk marah pada orang lain, yang sering itu aku sebel pada orang lain kalau sikapnya tidak sesuai dengan diriku. Ketika suasana itu datang. Aku hanya melampiaskannya dengan bercerita pada temanku, ataupun mengeluh lewat seuah tulisan.
                Pengalaman yang berkesan bagiiku ketika aku mengejar impianku menjadi seorang dokter. Banyak hal yang aku lakukan. Sampai aku memutuskan untuk belajar selama satu tahun supaya aku dapat mengejar impianku. Ternyata Allah belum menemukan aku dengan apa yang aku cita-citakan. Semenjak itu aku menasa jiwaku tidak merasa kecewa seperti yang kebanyakan orang lain rasakan karena meraka tidak lolos dlam menembus perguruan tinggi negri dengan jurusan yang mereka harapkan. Beda denganku. Aku merasakan saat itu aku bimbang dan aku selalu mencari apa hikmahnya. Aku ikhlas dengan keputusan Allah yang telah menunjukkan jalan yang lebih baik bagi ku. Jalan yang lebih pantas bagiku untuk aku jalani. Seiring berjalannya waktu akhirnya aku masuk psikologi UAD. Disini aku menemukan banyak hikmah dari kegagalan tadi. Aku sangat bahagia memalaui perjalananku di Jogja, walaupun ketika aku berfikir aku belum menemukan ilmu psikologi disini, aku belum mendapatkan ilmu di kota pelajar ini. Hal yang luar bias yang aku rasakan, aku sangat bahagia karna banyak hal yang diajarkan dalam kehidupanku. Banyak hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, sekarang aku merasakannya. Suatu kebanggaan bagiku ketika Allah mempertemukan aku bersama orang – orang yang sangat luar biasa, teman-teman yang bersemangat untuk menebarkan manfaat. Berinovasi dilingkungannya yang membuatku berfikir aku sangat tidak pantas untuk mengatakan aku jenuh dan aku ingin istirahat karna Allah telah menyediakan tempat istirahat yang layak di syurga nanti.
                Suatu targetku aku ingin membawa orang tua ku ke syurga dengan hafalan Al-Quranku. Aku ingin menjadi penghafal al-quran karna aku ingin menjadi generasi yang cinta Al-quran. Aku akan berusaha untuk menolong agama Allah supaya Allah mempermudah jalanku sampai ke Syurga. Oleh karna itu aku sebagai seorang muslim maka aku harus mengenal dan mempelajari pedomanan hidupku karna itu yang akan membimbingku ke jalan yang benar dan lurus.
                Aku  lahir dikota kecil di sumatra barat yaitu kota payakumbuh. Aku Anak ketiga dari empat bersaudara. Orang tuaku sudah sepuh, ayah berumur 59 tahun sedangkan ibu berumur 57 tahun. Aku mempunyai 3 saudara, yang paling tua abangku, beliau lulusan s-1 Al-Azhar mesir pada tahun 2009. Pada tahun 2011  beliau melanjutkan studinya di UIN Jogja, dalam perjalanan waktu karna 3 orang anak orangtuaku pada kuliah semua dan dana untuk mengkuliahkan kita bertiga sangatlah keteteran karna orang tuaku hanyalah seorang pensiunan PNS yang gajinya hanya terbatas. Dan belum lagi ada peminjaman di koperasi dan bank untuk pendidikan anaknya sehingga itu harus dicicil perbulannya dengan gaji yang diterimanya. Sehingga abangku memutuskan untuk cuti kuliah dan bekerja di jakarta sebagai reporter di Republika Online. Kakak ku yang nomor dua tamatan D3-kebidanan pada tahun 2012 lalu. Sekarang beliau sibuk berwirausaha dan membantu sebagian pasien mama yang ada satu sampai empat orang yang berobat ke rumah perharinya. Yang keempat adikku laki-laki yang sekarang duduk dikelas 5 SD. Mama dan papa mengasuh kami dengan demokrasi dan memusyawarahkan. Kadang ada otoritas dibagian tertentu ketika kita anaknya keluar dari norma yang baik menurutnya. Mama papa membebaskan kami dalam memilih jalan hidup, tapi tetap dalam kontrol dan bimbingannya. Dan semua keputusan tentunya harus dimusyawarahkan dengan baik.
                Aku keluarga yang sederhana dan Alhamdulillah berkecukupan. Walaupun terkadang orang tuaku sering meminjam sejumlah uang dan bahkan menjual tanah untuk pendidikan dan kebutuhan yang lain. Keluarga sangat mendukung untuk aktifitas keagamaan tapi bukan dalam hal golongan-golongan tertentu yang terlalu fanatik. Jadi orangtuaku memahamkan pada kami bahwa islam itu luas, maka mari kita membawa pada luasnya islam bukan sempitnya golongan. 
                Aktivitasku saat ini, aku diamanahkan untuk meminpin suatu organisasi di fakultas yaitu kelompok studi fakultas psikologi yang bernama Insght Cummunity. Sekarang aku banyak fokus pada kegiatanku karna aku ingin menjadi orang yang beranfaat.
                Dulu sewaktu aku SMP aku pernah menghafal al-quran karna syarat dari kelulusan, dan aku hafal 1 jus. Dan ketika sekarang aku mencoba untuk mengingatnya tentu aku sudah lupa karna jarang sekali aku ulang. Aku sangat senang ketika menemukan suatu realita dalam kehidupan yang berlandaskan al-quran. Dan juga ketika aku membaca terjemahan al-qurna terkadang aku terlena dengan hal – hal yang dijanjijkan Allah dan hal-hal yang tidak aku sangka-sangka. Aku dan Al-quran intensitasnya terkadang terlalu dekat. Dan terkadang aku merasa jauh ketika aku sibuk mengurusi dunia seperti kegiatan organisasi dan kuliah. 

Ditulis 24 April 2013 (tampa ada editing) supaya terlihat kemurnian pemikiran dan gaya penulisan ketika usia 20 Tahun.. hehe

About srihandini.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar