Berkenalan dengan sang profesi Baju Loreng

selama setahun di pegunungan bintang, ketika harus ke ibu kota kabupaten di Oksibil pasti markas  berkumpul kita berdelapan di Koramil, markasnya TNI AD. kita di kasih Fasilitas untuk transit selama di kabupaten oleh Danramil, sebuah ruangan kantor Persit. Besarnya 4x5 meter untuk berdelapan, ya berdelapan. jangan bayangkan bagaimana kita tidurnya ya... hehehe

Oksibil membuat saya lebih dekat dengan profesi baju loreng. Dulunya ketika saya pramuka profesi ini yang selalu saya hindari karena takut dibentak dan dimarahi... hehe. ternyata berteman dengan profesi baju loreng ini juga menyenangkan. salah satunya pergi nongkrong ke pos, ikutan main, cerita, tebak tebakan, kemudian pasti dipaksa untuk makan. dan diksibil makanan gratis yang enak ya adanya di pos yonif ini. hehe ngalahin nasi padang bro... (serasa makan di hotel bintang 5) Puazzzz

selain sering di paksa makan, kadang dikasih bekal makanan ala ala TNI. sekarang ane baru ngerti kehidupan TNI setelah berteman selama di oksibil bersama pasukan berbaju loreng ini. sering sekali kita libatkan pasukan loreng ini untuk turun tangan juga dengan pendidikan. saya pernah mengajak bapak bapak TNI yang LDRan ini ke desa saya untuk berbagi inspirasi sama anak anak dan juga pengobatan gratis. mereka membawa satu pasukan bro... berjalan dari pukul 08.00 pagi dan sampai desa saya pukul 13.15, war biasa emang, ingat ya... nih saya ulangi, jalan kaki, di hutan lo ya, ada naiknya, ada turunnya, ada nyeberang sungainya. trus membawa bekal dan juga berseragam lengkap serta senjata. kebayanglah ya bebannya kayak apa. hanya karena ingin berbagi sama anak anak dan juga masyarakat. mereka yang sangat totalitas dalam berbagi, menyiapkan segala hal, termasuk hadiah buku buku untuk anak anak, obat obatan, dll.

semuanya karna ingin berbagi. ini tanpa dibayar ya.... macem mana lah Pengajar Muda yang sering cari yang gratisan ke POS yonif tak sanggup lah untuk membayar jasa jasa mereka. memang ya, mereka ini tidak bisa dibayarkan oleh uang. jasanya war biasa pokoknya, tak ternilai oleh uang.
 
3 hari 2 malam bapak bapak yang kurang tatih tayang selama di penugasan ini membersamain saya di desa (ampuuunnn pak tentara, cuma bercanda.. hehe)  serasa saya punya 11 bapak yang menjaga saya di desa malam2 itu. dimasakin,  diperhatiin. senang juga walaupun kadang salah tingkah karena laki laki semua.... hahahahaha.

hari pertama bapak bapak tentara ini bermain sama anak-anak, ke masyarakat. melihat budaya budaya di desa. kemudian hari esoknya hari sabtu. anak anak bersekolah dan yang ngajar adalah bapak tentara. anak anak cukup antusias karena kedatangan banyak bapak tentara. mereka di ajar dan juga mendapatkan inspirasi dari tentara ini. banyak yang bercita-cita menjadi tentara juga lo akhirnya.

esoknya karena anak anak pada ibadah sore hari, akhirnya tetap pergi ke sekolah dan tentara ngajarkan baris berbaris dan tata cara upacara bendera yang benar dan tertip. disamping itu juga ada pengobatan masal untuk masyarakat di desa okatem ini. masyarakat antusias karena di desa itu sangat terkenal pengobatan sama tentara itu sangat ampuh dibandingkan ke rumah sakit. obat cacing, obat kulit dan obat beringus lah yang paling laku dikalangan anak sekolah. alhamdulillahnya benar mujarap banget nih obat. minggu depannya aku lihat anak anak sudah berkurang ingusnya dan juga penyakit kulitnya mulai mengering. markotop lah pokok e.

pada bulan oktober saya mengajak kembali pasukan loreng ini untuk terlibat dalam kegiatan kabupaten karnaval anak papua. untuk menjadi panitia dalam perlombaan cerdas tangkas untuk anak anak SD. cukup antusias anak anak ketika dewan jurinya tentara. ketika bermain sama tentara. tentara tidak lagi profesi yang ditakuti oleh anak anak disini kab. pegunungan bintang.

tentara dan polisi merupakan profesi yang cukup rentan di perbatasan RI dan PNG ini karena juga ada kelompok kelompok yang ingin merdeka. dan bagi mereka kedua profesi ini menghambat mereka untuk merdeka. kedua profesi ini sangat mengganggu bagi mereka karena menghambat mereka dalam bertanam ganja, tidak bisa bebas untuk bertindak. namun kami berusaha untuk mengubah sudut pandang itu mulai dari anak anak. bahwa tentara dan polisi adalah sahabat anak. mereka sangat baik dan juga akan membantu masyarakat. menanamkan jiwa jiwa nasionalisme dan partiotisme.

ternyata tentara tidak hanya jago bertempur, tapi juga jago mendidik
benar kata pak anis, mendidik bukan hanya tugas guru, tapi tugas setiap orang mendidik

dan saya bukanlah guru



About srihandini.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar