Bintang-bintang calistung




Sudah seminggu anak-anak malas-malas main kerumah untuk pergi belajar, kalau tidak disuruh untuk datang kerumah, mereka tidak datang kerumah, kecuali malam hari karna ingin menemaniku tidur dirumah. Rumah terasa sepi karena anak-anak biasanya ramai kerumah, kadang menemamiku di dapur memasak dan kita makan bersama. Kadang banyak sayur yang dikasih. Tapi seminggu yang lalu anak-anak lagi asik pergi main kehutan, didesapun sepi. Karena anak-anak pada main ke hutan panen buah pandan.
Aku berfikir bagaimana cara menarik perhatian anak-anak untuk belajar ke rumah, supaya mereka lebih lancar dalam membaca, lebih rapi dalam menulis dan lebih mahir dalam berhitung. Lalu aku membuat bintang-bintang calistung, aku membuat tabel-tabel membaca, berhitung dan menulis, jika anak-anak membaca, berhitung dan menulis dirumah, akan aku berikan bintang, dan jika bintangnya sudah penuh, maka akan diberikan hadiah. Awalnya yang datang anak-anak kelas tiga dan kelas empat. Mereka tidak seperti biasa, mereka rajin sekali datang kerumah, pulang sekolah sampai jam lima sore. Aku kewalahan dengan semangat mereka belajar. Kadang aku ingin membatasi mereka karena aku kewalahan dan kelelahan melayani mereka belajar. Tapi disisi  lain aku tidak ingin mematahkan semangat belajar mereka. Mereka semangat belajar salah satunya karena akan mendapatkan bintang bintang kalistung, mereka berpacu-pacu siapa yang banyak mendapatkan bintang. Jadi melihat temannya yang sudah banyak mendapatkan bintang yang lain juga termotivasi untuk mendapatkan bintang. Malam-malam tidak disangka-sangka anak-anak laki-laki kelas enam yang biasanya tidak mau kerumah karena mereka malu sama ibu guru. Mendadak datang, aku heran, mereka memberanikan diri juga untuk datang kerumah. Mereka langsung mengambil buku dan membacanya.
Tapi kelas lima dan kelas enam sudah paham, mereka datang kerumahku, belajar, membaca, berhitung bukan karena untuk mendapatkan bintang, tapi karena dirumahku sekrang anak-anak ramai belajar dan mereka juga ikut untuk belajar. Seminggu ini mereka tidak pernah sepi di rumah, dari pulang skeolah sampai malam hari, mereka berpacu-pacu untuk mendapatkan bintang, berpacu-pacu membaca, berhitung dan juga menulis. Disatu sisi saya senang sekali melihat semangat mereka. Tapi disatu sisi aku sangat lelah tidak ada waktu istirahat. Disinilah aku menyadari ada waktunya aku tidak boleh mengatakan lelah, inilah waktunya ketika mereka mengharapkan waktu lebih bersamaku untuk belajar.
Setiap malam anak-anak datang kerumah, terkadang mereka belajar, setelah mereka lelah belajar dan aku tinggalkan masuk kamar, mereka bernyanyi, mengulang-ngulang semua lagu yang sudah diajarkan, aku sering menangis sendiri dikamar, mereka begitu menghayati setiap lagu-lagu yang mereka nyanyikan, mereka sering menyanyikan lagu-lagu wajib nasional, seperti indnesia raya, tanah, air, himne guru, mars pelajar, wajib belajar dll. Serta ditambah lagu-lagu tertakair pelajaran, lagu-lagu anak-anak dan banyak lagi lagu-lagu yang menreka hafalkan.
Gara-gara calistung aku  menyadari ada waktunya kita tidak boleh mengatakan Lelah, hanya bisa menikmati dan bersyukur bahwa semangat itu harus di apresiasi


About srihandini.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar