Pak Leo Kakyarmabin


Mutiara dibalik gunung

Bapak leo kakyarmabin, beliau sudah mengabdi di dunia pendidikan selama kurang lebih 30 tahun. Kepala sekolah yang sedang melanjutkan studynya di Universitas Terbuka ini seorang pekerja keras dan disegani di masyarakat okatem.

Didaerah terpencil ini dengan penuh tanggung jawab ia turut melunasi janji kemerdekaan. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dipelosok negri. Dibalik gunung gunung menjulang. Beliau mendirikan sekolah untuk anak negri dan mengajar seorang diri.

Siapa yang mengira, di pelosok yang masih banyak orang orang buta huruf, putus sekolah. Bapak guru ini sudah mencetak banyak sarjana dan juga pegawai pegawai kantoran.

Saya pernah bertanya pada bapak leo kepala sekolah tamatan SMK ini. "Bapak dulu waktu bapak kecil, bapak sekolah dimana?" Saya sangat penasaran, sekarang saja masih kekurangan guru disini. Kalau dulu ada guru atau tidak?
SD di desa ini baru bapaknya yang mendirikan, baru dulu ketika bapaknya kecil sekolahnya dimana? 

pertanyaan itu selalu menghantuiku.

Bapak leo sekolah di SD di kampung okatem kelas 1 dan 2, ternyata dulunya ada misionaris belanda mendirikan sekolah YPPK (sekolah yayasan khatolik) di atas bukit di okatem  tempat dulunya masyarakt berkumpul dalam satu rumah adat yang namanya bokam(untuk laki-laki) dan sukam (untuk perempuan). konon katanya sekolah yg didirikan oleh misionaris belanda ini terletak di desa okatem dan banyak anak anak datang bersekolah dari desa-desa tentangga yang kalau jalan kaki nyaris 3-4 jam... kemudian sekolah ini dipindahkan ke mata jalan yang nama desanya desa yapimakot, saat ini lebih mudah diakses dan lebih dekat ke oksibil karna sudah masuk jalan aspal, namum pada masa itu belum juga masuk jalan ke  desa ini, dan sekarang yapimakot merupakan pusat distrik serambakon. dan saat sekolah itu dipindahkan ke matajalan yapimakot, pak leo sedang duduk di kelas 3, dan akhirnya juga ikut pindah karna ingin bersekolah. dari desa ke yapimakot ini pak leo harus menempuh perjalanan kaki 1 jam untuk pergi ke sekolah melewati hutan rimba. kelas 3 dan 4 pak leo bersekolah di YPPK yapimakot. kelas 5 dan 6 kemudian pindah lagi ke YPPK di oksibil yang sekarang merupakan pusat kabupaten...


Bapak leo berkisah... dia anak yatim piatu yang tidak tau orang tuanya. Kapan dan dimana meninggalnya orang tuanya beliau tidak tau... bapak leo dibesarkan oleh nanong (nenek)
Untuk mendapatkan bulpoint bapak leo sepulang sekolah membuat jarit untuk burung bumbul dan pada sore harinya ngecek apakah ada burung yang ke jarit... dan burung itu beliau jual ke anak pegawai untuk bisa beli bulpoint ataupun ingin makan nasi.

Bapak leo merupakan salah satu orang Indonesia pertama yang sampai ke puncak Mandala pada tahun 1991 bersama wanadri.Puncak kedua tertinggi di Indonesia. Masa itu pegunungan bintang masih masuk pada kabupaten jayawijaya. puncak mandala ini adanya salju abadi dan mendakinya harus menggunakan sepatu khusus es, kisah pak leo. pada saat itu ada seorang perempuan dari tim wanadri yang juga ikut dalam perjalanan pendakian gunung ke puncak mandala ini.

Bapak leo mempunyai 4 orang anak. Anak pertama laki laki membuka usaha di mata jalan distrik serambakon. Anak kedua perempuan yang kuliah di jayapura jurusan ekonomi perbankkan, ketiga sekolah guru dimerauke dan yang ke empat masih kelas satu SMA YPPK di oksibil.
Bapak leo juga mempunyai anak angkat yang sekarang kelas 4 SD, anak yang sudah seperti anaknya sendiri karna marganya mengikuti marganya pak leo.

Bapak yang senang bertopi kemana mana ini sebelum menjadi kepala sekolah di SD inpres Argapilong, bapak leo juga menjadi kepala sekolah di SD inpres mimin selama 15 tahun. Banyak murit muritnya yang sekarang menjadi kepala kampung, aparat kampung, pegawai dan tokoh masyarakat.

Pada tahun 2001 bapak leo pindah ke desa kelahirannya. Jiwa mendidiknya tetap terhujam ke dalam hatinya sehingga beliau mencari cara bagaimana di desa kelahirannya okatem ini juga ada sekolah. Beliau pergi mencari sekolah yang tidak aktif kemudian melaporkan ke dinas untuk mengaktifkan kembali sekolah tersebut dengan tempatnya berpindah ke desa okatem. Akhirnya dinas menyetujui dan dibangunlah gedung SD Inpres Argapilong. Sebenarnya SD inpres argapilong ini terletak di distrik pepera karna tidak aktif lagi sekolahnya, pak leo mengambil namanya dan memindahkan ke desa okatem supaya di desa okatem ada sekolah.

Awalnya SD inpres argapilong di dirikan menggunakan kayu buah yang beratapkan daun kering. Pada tahun 2006 barulah ada bantuan pembangunan dari dinas pendidikan untuk mendirikan 2 gedung kelas, disusul pada tahun 2010 dua kelas lagi dan 2012 dua kelas lagi dan pada tahun 2016 dibagun 3 kelas dan pada tahun 2017 rehap kelas 2 yang sudah rusak.

Alhamdulillah sekarang SD inpres argapilong walau terletak di pelosok, gedungnya sudah layak dan skrng pak leo tidak sendiri lagi...

Sangat apresiasi sama bapak leo
Bapakku di pegunungan bintang

sebuah kisah dari anakmu
Sri handini Kakyarmabin


About srihandini.blogspot.com

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar